Selasa, 28 Juni 2011

Manusia dan Keindahan II

     Menjelaskan tentang nilai estetik
      
Pengertian tentang estetik adalah suatu cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang keindahan. Sedangkan nilai estetik yaitu nilai yang berhubungan dengan segala yang tercakup dengan pengertian keindahan.



-          Membedakan  nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik
Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik merupakan nilai yang berasal dari luar suatu benda yang berfungsi sebagai alat bantu (penunjang benda tersebut).

Nilai instrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda itu sendiri. Nilai intrinsik dapat memberikan informasi tentang arti serta tujuan dari benda tersebut.

Apabila dihubungkan dengan suatu karya, puisi misalnya, nilai ekstrinsik dari puisi yaitu keadaan atau suasana saat pengarang membuat puisi tersebut. Sedangkan nilai intrinsiknya yaitu bait, rima, tema, gaya bahasa, alur, penekanan.



-          Pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi
Kontemplasi terdapat dalam diri manusia, kontemplasi berfungsi untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Kontemplasi bisa didapatkan dalam diri seorang seniman, sedangkan ekstansi terdapat pada diri seorang pecinta seni.

Kontemplasi lebih mengacu pada bagaimana cara menciptakan sesuatu yang indah dan menarik untuk dipandang. Ekstansi lebih mengacu pada menikmati keindahan. Tingkatan kontemplasi dan ekstansi dari masing-masing  individu berbeda-beda, hal ini juga menyebabkan pandangan terhadap keindahan berbeda-beda (keindahan seluas-luasnya)



-          Teori-teori renungan
Renungan biasanya berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan. Merenung disini berfungsi dalam pencarian solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam hidup. Tujuan dari sebuah renungan  itu sendiri yaitu perubahan hidup, tentunya perubahan hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Renungan terbagi menjadi beberapa tipe, antara lain :
1.    Renungan yang dapat menjadi sebuah inspirasi bagi seseorang serta dapat membuatnya bertindak secara nyata
2.    Renungan yang berisikan dorongan yang dapat membuat seseorang menjadi merasa kuat dalam menghadapi suatu masala
3.    Renungan yang mengingatkan seseorang akan kesalahan yang telah dilakukannya, serta menjadi peringatan untuknya agar tidak mengulangi kesalahan tersebut



-         Teori-teori keserasian
Keserasian merupakan kecocokan antara dua benda yang saling berhubungan. Keserasian dapat menciptakan sesuatu yang indah menjadi lebih indah dan lebih enak dipandang. Untuk menjadi serasi, tentu saja beberapa harus ada beberapa unsur dari keindahan tersebut yang dapat dipadukan dengan baik sehingga menciptakan keserasian yang maksimal.

Teori-teori keserasian :

1.    Teori Objectif dan Teori Subjectif
Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan.Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda





2.    Teori Perimbangan
Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan

Sumber :
Seri Diklat Kuliah IBD Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar